• Breaking News

    Membangun Peradaban Dengan Tulisan

    Recent News

    19 January 2015

    Kasih Ibu Tak Kenal Waktu

    Mencoba menulis kembali disela kesibukan pekerjaan. Semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi kehausan sebuah motivasi. Ditujukan kepada Saya dan semua anak dari seorang Ibu.

         Seorang anak bertengkar dengan ibunya & meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.

         Pemilik bakmi melihat anak itu berdiri cukup lama di depan kedainya. 

    "Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?" tanya pemilik bakmi.

    "Ya, tetapi aku tidak membawa uang" jawab sang anak itu dengan malu-malu.

    "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai.

         Anak itu segera makan. Kemudian air matanya mulai berlinang.

    "Ada apa Nak?" tanya si pemilik kedai.

    "Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku." jawab si anak.

         Pemilik kedai bingung dan menjelaskan,

    "Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu…. Ibumu telah memasak bakmi, nasi, dan lain-lain sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya."

         Anak itu kaget mendengar hal tersebut.

    "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?"

         Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun,aku bahkan tidak peduli. Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih & cemas.
       
       Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam."

         Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya & ia menangis di hadapan ibunya.

    Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita sering melupakannya begitu saja.

    1 comment:

    1. cerita yang lluar biasa, sekalipun sudah membaca berkali-kali tetap saja bagus untuk dibaca :)

      ReplyDelete

    Jodi Prakoso. Powered by Blogger.

    Fashion

    Beauty

    Travel